TRCPPA: Kami Yakin Polda Jatim Profesional, Semua Pihak Harus Menahan Diri
Jatimnews.info || Jawa Timur - Gerakan Rakyat-Surabaya, Beredarnya pemberitaan di berbagai media online terkait adanya kejadian salah satu siswa SMA Gloria 2 Surabaya yang dipaksa sujud dan Menggonggong oleh salah satu pengusaha menjadi Perhatian Publik.
Informasi yang didapat awak media ini, (EN) salah satu siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, mengalami trauma setelah dipaksa sujud dan mengonggong di depan umum oleh seorang pengusaha berinisial IS.
Kejadian tersebut bermula saat IS, orang tua dari siswa EMS dari sekolah lain, tidak terima anaknya diledek oleh EN. Namun, alih-alih menyelesaikan masalah dengan bijaksana, IS malah memaksa EN untuk meminta maaf di hadapannya dengan berlutut dan mengonggong layaknya suara anjing.
Lebih ironis lagi, IS mendatangi langsung sekolah EN dengan dikawal oleh puluhan orang yang tidak dikenal, meskipun petugas keamanan sekolah dan beberapa orang tua siswa lainnya mencoba melerai, IS tetap memaksa EN berlutut dan mengonggong.
"Kejadian tersebut menjadi sorotan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRCPPA)."
Sementara itu M Rifa'i SH Koordinator TRCPPA Wilayah Jawa-Timur, sangat menyayangkan kejadian tersebut, tuturnya.
Pemerintah Pronvinsi Jawa-Timur dan dinas terkait harus ikut andil mengembalikan psikologis korban, dengan memberikan pendampingan psikologis kepada EN agar kejadian tersebut tidak mengganggu pendidikan dan perkembangannya, imbuhnya.
"Kami berharap semua pihak juga menahan diri, agar tidak menambah Trauma korban, agar korban segera pulih seperti sediakala."
Kita hormati Proses hukum yang sedang berjalan, dan kami yakin Aparat Penegak Hukum Polda Jatim Profesional menangani kasus ini.
Kami berharap Kapolda Jatim membentuk tim khusus untuk kasus di SMA Gloria 2 Surabaya, sehingga terciptanya POLRI PRESISI, pungkasnya.
Sampai berita ini dinaikkan, pihak terkait belum bisa dikonfirmasi.
Jurnalis: Hendra
Editor: Harijono
Posting Komentar